13 Agustus 2012

Tentang Zakat Fitrah

Pembagian Zakat Fitrah SD Islam Nida El-Adabi, Jum'at 10/08/2012
Pengertian Zakat fitrah, ayat Al-Qur'an dan hadist tentang Zakat fitrah.
Zakat fitrah merupakan satu dari lima rukun islam yang wajib dilaksanakan dengan ketentuan dan syarat yang telah ditentukan. Zakat Fitrah adalah zakat yang diwajibkan dalam rangka menyambut Raya Idul Fitri.Zakat Fitrah disebut juga zakat diri atau zakat jiwa karena Zakat Fitrah dikeluarkan berdasarkan jumlah jiwa dalam satu keluarga, bukan dihitung berdasarkan jumlah harta atau nisab sebagaimana zakat harta .[1]

Pengertian zakat menurut bahasa berarti: tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 103)

خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها و صلى عليهم, إن صلوتك سكن لهم, و الله سميع عليم

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Sedangkan pengertian zakat menurut hukum Islam atau istilah syar’an, zakat adalah penamaan bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)[2]

Zakat fitrah dilihat dari komposisi kalimat yang membentuknya terdiri dari kata “zakat” dan “fitrah”. Zakat secara umum sebagaimana dirumuskan oleh banyak ulama’ bahwa dia merupakan hak tertentu yang diwajibkan oleh Allah terhadap harta kaum muslimin menurut ukuran-ukuran tertentu (nishab dan khaul yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan para mustahiq lainnya sebagai tanda syukur atas nikmat Allah swt. dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, serta untuk membersihkan diri dan hartanya (Qardhawi, 1996:999). Dengan kata lain, zakat merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang berkelebihan rizki untuk menyisihkan sebagian dari padanya untuk diberikan kepada saudara-saudara mereka yang sedang kekurangan. 

Sementara itu, fitrah dapat diartikan dengan suci sebagaimana hadits Rasul “kullu mauludin yuladu ala al fitrah” (setiap anak Adam terlahir dalam keadaan suci) dan bisa juga diartikan juga dengan ciptaan atau asal kejadian manusia.[3]

Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah Al-Baqoroh ayat 43 tentang zakat sebagai berikut:

وأقيم الصلاة وءاتوا الزكاة واركعو مع الراكعين
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’

Zakat Fitrah diwajibkan bedasarkan hadits shahih Bukhari Muslim:
عن ابن عمر رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم فرض زكاة الفطر من رمضان, صاعا من تمر، أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر وأنثى من المسلمين (متفق عليه)
Artinya:
Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan sebanyak satusa’ korma atau satu sa’ gandum. (HR.Muttafaq alaih).

Kadar Zakat fitrah
Untuk orang Arab yang makanan pokoknya korma atau gandum, maka zakat fitrahnya adalah satu sa’. Sedangkan bagi mereka yang makanan pokoknya beras, maka kadar zakat fitrahnya adalah 2,5 kg.beras atau 3.1/3 Liter beras. Yang terbaik adalah dalam bentuk beras atau makanan pokok lainnya.Namun juga boleh diberikan dalam bentuk uang seharga beras tersebut. Beras atau harga beras yang dikeluarkan adalah sama dengan yang kita makan atau yang lebih baik dari padanya.Tidak boleh memilih yang lebih rendah dari yang kita makan.Umpamanya kita memakan beras solok, tapi fitrahnya beras dolog.

Yang berhak menerima Zakat
Menurut sebagahagian Ulama, antara lain Imam Ibnul Qayyim zakat fitrah dikhususkan hanya untuk orang miskin saja, bukan untuk asnaf yang lainnya. Karena hadits Nabi saw. mengkhususkannya untuk fakir miskin, dan dalam prakteknya Nabi dan para sahabat tidak pernah memberikan zakat fitrah kepada selain fakir miskin. 

Sabda Rasulullah saw.:
عن ابن عباس رضى الله عنه قال: فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر طهرة للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين. وفى الرواية أغنوهم عن سوءال هذا اليوم (رواه أبوداود)
Artinya:
Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw.telah mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak bermanfaat dan pembicaraan yang mengandung dosa, dan untuk memberi makan orang miskin. dalam satu riwayat:”Bebaskan mereka dari meminta minta pada hari ini (hari raya fitri).(HR.Abu Daud)
Sebahagian Ulama ada yang berpendapat bahwa zakat fitrah boleh dibagikan kepada asnaf yang delapan karena disamakan dengan zakat yang lainnya.
Ada lagi pendapat Ulama ,dan ini adalah yang terkuat, bahwa zakat fitrah diutamakan untuk fakir miskin, namun boleh diberikan kepada asnaf lainnya seperlunya yang sangat penting, umpamanya untuk keperluan amil.

8 golongan / asnaf orang yang berhak menerima zakat (mustahik) [4]
  1. Fakir ialah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai penghasilan layak yang memenuhi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan kebutuhan primer lainnya;
  2. Miskin ialah orang yang memiliki harta dan mempunyai harta yang layak baginya, tetapi penghasilannya belum cukup untuk keperluan minimum bagi dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungjawabnya.
  3. Amil Zakat ialah mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, termasuk administrasi pengelolaan mulai dari merencanakan pengumpulan, mencatat, meneliti, menghitung, menyetor dan menyalurkan kepada mustahiknya;
  4. Mualaf ialah golongan yang perlu dijinakkan hatinya kepada Islam atau lebih memantapkan keyakinannya kepada Islam;
  5. Riqab ialah pembebasan budak belian dan usaha menghilangkan segala bentuk perbudakan;
  6. Gorimin ialah orang yang mempunyai hutang untuk kemaslahatan dirinya sendiri dalam melaksanakan ketaatan dan kebaikan atau untuk kemaslahatan masyarakat;
  7. Sabilillah ialah usaha dan kegiatan perorangan atau badan yang bertujuan untuk menegakkan kepentingan agama atau kemaslahatan umat;
  8. Ibnusabil ialah orang lain untuk melintasi dari satu daerah ke daerah lain untuk melakukan perjalanan yang kehabisan bekalnya bukan untuk maksud maksiat tetapi demi kemaslahatan umum yang manfaatnya kembali kepada masyarakat dan agama Islam.
Waktu pembagian Zakat fitrah
Dalam banyak hadits disebutkan tentang waktu pelaksanaan zakat fitrah, antara lain Dari Ibnu Umar berkata, ”Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk membayar zakat fitrah sebelum orang keluarnya orang-orang untuk shalat Ied.” Dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang membayarkan zakat fitrah sebelum shalat maka itulah zakat yang diterima, dan barang siapa yang membayarnya setelah shalat maka itu termasuk sedekah.” 
 
Namun para foqoha terdahulu berbeda pendapat tentang kapan batasan pelaksanaan zakat fitrah. Imam As-tsauri, Imam Ahmad, Ishaq dan Imam As-syafi‘i (pendapat jadid) mengatakan bahwa zakat fitrah mulai wajib dikeluarkan sejak tenggelamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadhan atau menjelang malam 1 syawaal hingga keluarnya orang-orang menuju shalat Ied. Sedangkan Imam Abu Hanifah, Laits, Imam Asy-syafi‘i (pendapat qadimnya) dan riwayat kedua dari Malik bahwa zakat fitrah diwajibkan untuk dikeluarkan terhitung sejak terbit matahari pada hari Iedul Fithri dan berakhir dengan dilaksanakannya shalat Idul Fithri. 


Maka semua zakat fitrah yang dikeluarkan sesudah shalat Idul Fitri tidak termasuk zakat Fitrah. Sedangkan bolehkah dikerjakan sebelum itu? Ada beberapa pendapat pula. Sementara ulama mengatakan boleh mengeluarkan zakat fitrah sebelum malam 1 syawwal atau satu hari sebelumnya. Ini adalah pendapat Jumhur Ulama termasuk di dalamnya adalah mazhab Malik dan Ahmad. Namun ada juga pendapat yang membolehkan kita membayar zakat fitrah sejak awal Ramadhan, natara lain pendapat ini didukung oleh mazhab Syafi‘i dan juga pendapat mazhab Abu Hanifah. Untuk lebih luasnya silahkan simak Fiqhussunnah jilid 1 hal 350 oleh Sayyid Sabiq.[5]

Sumber tulisan:
1. http://www.nurulyaqin.org/en/tausiah/ust-dr-h-suhairy-ilyas-ma/19-zakat-fitrah
2. http://imtaq.com/pengertian-zakat-dan-dalil-ayat-alquran/
3. http://bazkabmalang.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=23
4. http://www.bazisdki.go.id/panduan/zakat12/85-petunjuk-praktis-bagi-mustahik
5. http://syariahonline.com/v2/zakat/2108-pelaksanaan-zakat.html