Pembagian Zakat Fitrah SD Islam Nida El-Adabi, Jum'at 10/08/2012 |
Pengertian Zakat fitrah, ayat Al-Qur'an dan hadist tentang Zakat fitrah.
Zakat fitrah merupakan satu dari lima rukun islam yang wajib dilaksanakan dengan ketentuan dan syarat yang telah ditentukan. Zakat
Fitrah adalah zakat yang diwajibkan dalam rangka menyambut Raya Idul
Fitri.Zakat Fitrah disebut juga zakat diri atau zakat jiwa karena Zakat
Fitrah dikeluarkan berdasarkan jumlah jiwa dalam satu keluarga, bukan
dihitung berdasarkan jumlah harta atau nisab sebagaimana zakat harta .[1]
Pengertian zakat menurut bahasa berarti: tumbuh;
berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula
berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 103)
خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها و صلى عليهم, إن صلوتك سكن لهم, و الله سميع عليم
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Sedangkan pengertian zakat menurut hukum Islam atau istilah syar’an, zakat adalah penamaan bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)[2]
Zakat
fitrah dilihat dari komposisi kalimat yang membentuknya terdiri dari
kata “zakat” dan “fitrah”. Zakat secara umum sebagaimana dirumuskan oleh
banyak ulama’ bahwa dia merupakan hak tertentu yang diwajibkan oleh
Allah terhadap harta kaum muslimin menurut ukuran-ukuran tertentu (nishab dan khaul
yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan para mustahiq lainnya sebagai
tanda syukur atas nikmat Allah swt. dan untuk mendekatkan diri
kepada-Nya, serta untuk membersihkan diri dan hartanya (Qardhawi,
1996:999). Dengan kata lain, zakat merupakan kewajiban bagi seorang
muslim yang berkelebihan rizki untuk menyisihkan sebagian dari padanya
untuk diberikan kepada saudara-saudara mereka yang sedang kekurangan.
Sementara itu, fitrah dapat diartikan dengan suci sebagaimana hadits Rasul “kullu mauludin yuladu ala al fitrah” (setiap anak Adam terlahir dalam keadaan suci) dan bisa juga diartikan juga dengan ciptaan atau asal kejadian manusia.[3]
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah Al-Baqoroh ayat 43 tentang zakat sebagai berikut:
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’
Zakat Fitrah diwajibkan bedasarkan hadits shahih Bukhari Muslim:
عن ابن عمر رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم فرض زكاة الفطر
من رمضان, صاعا من تمر، أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر وأنثى من
المسلمين (متفق عليه)
Artinya:
Dari
Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. telah mewajibkan zakat fitrah pada
bulan Ramadhan sebanyak satusa’ korma atau satu sa’ gandum.
(HR.Muttafaq alaih).
Kadar Zakat fitrah
Untuk
orang Arab yang makanan pokoknya korma atau gandum, maka zakat
fitrahnya adalah satu sa’. Sedangkan bagi mereka yang makanan pokoknya
beras, maka kadar zakat fitrahnya adalah 2,5 kg.beras atau 3.1/3 Liter
beras. Yang terbaik adalah dalam bentuk beras atau makanan pokok
lainnya.Namun juga boleh diberikan dalam bentuk uang seharga beras
tersebut. Beras atau harga beras yang dikeluarkan adalah sama dengan
yang kita makan atau yang lebih baik dari padanya.Tidak
boleh memilih yang lebih rendah dari yang kita makan.Umpamanya kita
memakan beras solok, tapi fitrahnya beras dolog.
Yang berhak menerima Zakat
Yang berhak menerima Zakat
Menurut
sebagahagian Ulama, antara lain Imam Ibnul Qayyim zakat fitrah
dikhususkan hanya untuk orang miskin saja, bukan untuk asnaf yang
lainnya. Karena hadits Nabi saw. mengkhususkannya untuk fakir miskin,
dan dalam prakteknya Nabi dan para sahabat tidak pernah memberikan zakat
fitrah kepada selain fakir miskin.
Sabda Rasulullah saw.:
عن
ابن عباس رضى الله عنه قال: فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر
طهرة للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين. وفى الرواية أغنوهم عن سوءال
هذا اليوم (رواه أبوداود)
Artinya:
Ibnu
Abbas berkata: Rasulullah saw.telah mewajibkan zakat fitrah untuk
mensucikan orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak bermanfaat dan
pembicaraan yang mengandung dosa, dan untuk memberi makan orang miskin.
dalam satu riwayat:”Bebaskan mereka dari meminta minta pada hari ini (hari raya fitri).(HR.Abu Daud)
Sebahagian
Ulama ada yang berpendapat bahwa zakat fitrah boleh dibagikan kepada
asnaf yang delapan karena disamakan dengan zakat yang lainnya.
Ada
lagi pendapat Ulama ,dan ini adalah yang terkuat, bahwa zakat fitrah
diutamakan untuk fakir miskin, namun boleh diberikan kepada asnaf
lainnya seperlunya yang sangat penting, umpamanya untuk keperluan amil.
8 golongan / asnaf orang yang berhak menerima zakat (mustahik) [4]
- Fakir ialah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai penghasilan layak yang memenuhi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan kebutuhan primer lainnya;
- Miskin ialah orang yang memiliki harta dan mempunyai harta yang layak baginya, tetapi penghasilannya belum cukup untuk keperluan minimum bagi dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungjawabnya.
- Amil Zakat ialah mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, termasuk administrasi pengelolaan mulai dari merencanakan pengumpulan, mencatat, meneliti, menghitung, menyetor dan menyalurkan kepada mustahiknya;
- Mualaf ialah golongan yang perlu dijinakkan hatinya kepada Islam atau lebih memantapkan keyakinannya kepada Islam;
- Riqab ialah pembebasan budak belian dan usaha menghilangkan segala bentuk perbudakan;
- Gorimin ialah orang yang mempunyai hutang untuk kemaslahatan dirinya sendiri dalam melaksanakan ketaatan dan kebaikan atau untuk kemaslahatan masyarakat;
- Sabilillah ialah usaha dan kegiatan perorangan atau badan yang bertujuan untuk menegakkan kepentingan agama atau kemaslahatan umat;
- Ibnusabil ialah orang lain untuk melintasi dari satu daerah ke daerah lain untuk melakukan perjalanan yang kehabisan bekalnya bukan untuk maksud maksiat tetapi demi kemaslahatan umum yang manfaatnya kembali kepada masyarakat dan agama Islam.
Waktu pembagian Zakat fitrah
Sumber tulisan:
Dalam banyak hadits disebutkan tentang waktu pelaksanaan zakat fitrah, antara lain Dari Ibnu Umar berkata, ”Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk membayar zakat fitrah sebelum orang keluarnya orang-orang untuk shalat Ied.” Dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Barang
siapa yang membayarkan zakat fitrah sebelum shalat maka itulah zakat
yang diterima, dan barang siapa yang membayarnya setelah shalat maka itu
termasuk sedekah.”
Namun para foqoha terdahulu berbeda pendapat tentang kapan batasan pelaksanaan zakat fitrah. Imam As-tsauri, Imam Ahmad, Ishaq dan Imam As-syafi‘i
(pendapat jadid) mengatakan bahwa zakat fitrah mulai wajib dikeluarkan
sejak tenggelamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadhan atau
menjelang malam 1 syawaal hingga keluarnya orang-orang menuju shalat
Ied. Sedangkan Imam Abu Hanifah, Laits, Imam Asy-syafi‘i
(pendapat qadimnya) dan riwayat kedua dari Malik bahwa zakat fitrah
diwajibkan untuk dikeluarkan terhitung sejak terbit matahari pada hari
Iedul Fithri dan berakhir dengan dilaksanakannya shalat Idul Fithri.
Maka
semua zakat fitrah yang dikeluarkan sesudah shalat Idul Fitri tidak
termasuk zakat Fitrah. Sedangkan bolehkah dikerjakan sebelum itu? Ada
beberapa pendapat pula. Sementara ulama mengatakan boleh mengeluarkan
zakat fitrah sebelum malam 1 syawwal atau satu hari sebelumnya. Ini
adalah pendapat Jumhur Ulama termasuk di dalamnya adalah mazhab Malik
dan Ahmad. Namun ada juga pendapat yang membolehkan kita membayar zakat
fitrah sejak awal Ramadhan, natara lain pendapat ini didukung oleh
mazhab Syafi‘i dan juga pendapat mazhab Abu Hanifah. Untuk lebih luasnya
silahkan simak Fiqhussunnah jilid 1 hal 350 oleh Sayyid Sabiq.[5]
1. http://www.nurulyaqin.org/en/tausiah/ust-dr-h-suhairy-ilyas-ma/19-zakat-fitrah
2. http://imtaq.com/pengertian-zakat-dan-dalil-ayat-alquran/
3. http://bazkabmalang.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=23
2. http://imtaq.com/pengertian-zakat-dan-dalil-ayat-alquran/
3. http://bazkabmalang.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=23
4. http://www.bazisdki.go.id/panduan/zakat12/85-petunjuk-praktis-bagi-mustahik
5. http://syariahonline.com/v2/zakat/2108-pelaksanaan-zakat.html