Tampilkan postingan dengan label komplen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komplen. Tampilkan semua postingan

08 Maret 2009

Dilema SD Swasta di Tahun Ajaran Baru



Sebentarlagi tahun ajran baru dimulai ,

dan mulai dari sekarang ancang-ancang penerimaan siswa baru mulai ramai ditiap divisi pemasaran sekolah-sekolah yang akan menyelenggarakan penerimaan siswa baru tersebut.terutama lem,baga-lembaga dan yayasan pendidikan yang brlabel SD Swasta.sebab,lebih cepat akan lebih baik ,jika ingin mendapatkan siswa baru sesuai target atau kuota yang direncanakan.siswa baru merupakan prospek dari sebuah lembaga pendidikan atau yayasan yang berlabel swasta.sebab dari siswa-siswa tersebutlah "kehidupan jangka penjang"bergantung,tentu bukan dalam arti yang sempit;artinya tidak semata-mata tahun ajaran baru adalah siswa baru tanpa mempedulikan idealisme peendidikan itu sendiri.

Namun penerimaan siswa baru tahun ini sedikit diwarnai sesuatu yang dilematis bagi lembaga pendidikan yang berlabel swasta ( tentu tidak menyeragamkan keadaan yang terjadi saat ini ),sebab intruksi pemerintah yang mewajibkan untuk setiap Lembaga pendidikan memasang spanduk

"Menyelenggarakan Pendidikan Gratis "

tak terkecuali sekolah dibawah Lembaga atau Yayasn yang berlabel Swasta.dengan spanduk seperti itu tentu akan berpengaruh luar biasa terhadap ekspetasi masyarakat ketika mereka mendaftarkan anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan disuatu lembaga .alasan pendidikan yang gratis akan mereka suarakan tanpa melihat persoalan aynag terjadi dalam tubuh sebuah lembaga pendidikan swasta jika penyelenggaraan pendidikan tersebut benar-benar digratiskan .

Terkecuali SD berlabel Negeri , Sd Swasta selaku penyangga tulang punggung Penyelenggaraan pendidikan di negara Republik indonesia ini ,mereka berdiri sendiri dengan manajemen mandiri walau keberadaan BOS merupakan hal lain yang tidak bisa dipungkiri merupakan bentuk kepedulian pemerintah yang tidak bisa dinapikan.namun apakh BOS bisa menutupi keseluruhan operasional suatu lembaga,jawabannya tentu tidak.ha demikian betapa membuat betapa sesaknya lembega-lembaga pendidikan swasta yang tidak mempumnyai Investasi yang cukup.

Lalu apakah Spanduk Pendidikan Gratis itu tidak sama dengan membunuh eksitesnsi penyelenggaraan pendidikan diluar pemerintah.padahal keberadaan sekolah-sekolah swasta sangatlah membantu pemerintah dalam mensukseskan "pencerdasan bangsa" .lihat saja antara SD Negeri dan Swasta disuatu wilayah kadang masih lebih banyak Sekolah Swasta dibanding dengan Sekolah-sekolah pemerintah tersebut.diparung panjang saja tidak kurang dari lima lembaga pendidikan swasta ( Nida el-adabi ,Madani ,Al-Bina,Tadibul Ummah,Mulia Buana,dan lainnya).dengan keberadan lembaga-lembaga trsebut Parungpanjang bisa mennggeliat pendidikannya secara statistik.

Sekali Lagi Apakah Spanduk

Penyelenggaraan Pendidikan Gratis

itu tidak ubahnya Membunuh eksitensi Sekolah -sekolah Swasta ?