Rapat SDINDA yang mak Nyos...........
Berkenaan dengan peningkatan produktivitas evaluasi kerja ,pada hari kamis ,19 maret 2009 ,diadakan rapat evaluasi kegiatan UTS genap SDINDA. rapat yang dimulai setelah selesai pelaksanaan jam pelaksanaan UTS tersebut mengagendakan beberapa isu penting yang belakangan hangat dibicarkan disekitar gugus pendidikan parung panjang.rapat yang dipimpin oleh bapak M.Rochanda,MPd selaku kepala sekolah SD Islam Nida El-Adabi tersebut dilaksanakan dengan cukup santai tanpa mengurangi bobot materi rapat yang telah diagendakan.
Ada bebrapa isu penting dalam yang dibicarakan dalam agenda rapat tersebut,diantaranya seputar beasiswa untuk para guru yang masih kuliah. ini merupakan berita menggembirakan bagi guru tentunya,terutama bagi guru dengan segala permasalahan klasiknya.dan ini juga merupakan berita hangat yang belakangan menjadi wacana menarik dikalangan para guru ,di wilayah parung panjang khususnya.dan menurut kepala sekolah,ini klai pertama untuk sekolah -sekolah swasta.di SD Islam Nida El-Adabi sendiri ,menurut kepala sekolah mendaftarkan sekitar 5 guru yang saat ini masih kuliah,diantaranya ibu Neni ,bapak Yudi setiawan,bapak Ismail ,bapak M.Usep,dan bapak Yadi.kelima guru tersebut memang saat ini masih kuliah dengan tingkatan semester masing-masing.malah diantara mereka kebanyakan sudah memasuki semester akhir.
Namun tidak semuanya berkesempatan mendapatkan beasiswa tersebut,karena berbagai alasan yang tidak memungkinkan.diantaranya harus sudah memiliki NUPTK dan rekening Bank Rakyat Indonesia.dari kriteria tersebut alhamdulillah tiga orang yang mempunyai persyaratan tersebut,yakni bu Neni Laelawati ,bapak Yudi Setiawan,dan Bapak M.Usep . sedangkan bapak Ismail dan bapak Mulyadi belum bisa dikarenakan mereka belum memiliki NUPTK ,keduanya adalah guru baru di SDINDA.terlepas dari itu ini adalh merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap keberadaan guru di Indonesia,dan sebagai guru tentu ini merupakan ibarat angin segar di tengah padang tandus ,sekalipun kehausan masih bisa tersenyum dan bernapas.
Selain beasiswa,masalah UTS pun merupakan agenda hangat dalam rapat tersebut.diantaranya menyoal bentuk kertas soal yang tidak layak,dan rincian kunci jawaban yang tidak akurat,serta koreksi materi dari soal-soal yang tidak sesuai dengan KD . hal ini merupakan isu menarik di kalangan guru NIDA,seperti soal b.arab kelas dua yang tidak ada jawabannya.tipisnya kertas dan bentuk soal yang tidak sedap dipandang alias buram,sampai-sampai banyak siswa yang perotes atas kertas tersebut.maklum anak SD ,yang kadang saking aktipnya sampai-sampai soal tersebut robek ,memang bentuk kertas UTS kali ini sangat buruk sampai-sampai kalau kena iler siswa pun pasti robek.
Ini mungkin bukan menjadi wacana di SDINDA saj melainkan di seluruh SD Parung panjang pun pasti sama.
Agenda rapat lainnya adlah akan diadakannya Lomba paduan suara ,dengan keriteria lagu wajib nasional Indonesia raya ,dan lainnya lagu wajib -lagu wajib lainnya.rapat tersebut cukup menarik karen banyak permasalahan yang bisa dikupas dengan bijak,tanpa beban tapi berbobot.terutama ketika kepala sekolah membahas mengenai cara melakukan penilain secara objektip tanpa mengurangi hak periogratip guru itu sendiri.banyak usulan,banyak tanggapan dan banyak masukan yang bisa dijadikan jawaban untuk peningkatan profesonalisme guru kedepan.
Tak luput isu "seputar Penyelenggaraan pendidikan gratis ,Spanduk sekolah gratis " menjadi bahasan yang serius,mengingat menyangkut eksitensi NIda di tahun ajaran baru ini.seperti yang telah dibahas di blog ini beberapa waktu lalu ,bahwa isu tersebut sangat memukul keberadaan lembaga-lembaga pendidikan swasta yang berada di Parung panjang,SDINDA tidak terkecuali.menurut Pak M.Rochanda "kita lihat saja nanti pertaruhannya di tahun ajaran baru nanti !" ,mmaksudnya berapa siswa yang masuk ,merupakan ukuran spekulasi dari isu spanduk sekolah gratis tersebut.
Dan SDINDA untuk tahun ini merupakan ujian cukup berat,kenapa?
tentu sebagai SD swasta yang memerlukan biaya operasionalyang tak sedikit untuk penyelenggaraan pendidikan tiap tahunnya ,isu pendidikan gratis akan berdampak hebat terhadap orang tua caloon siswa baru ,karena dengan isu-isu tersebut akan berdampak pada pola pikir mereka.pasti banyak orangtua calon siswa yang akan menuntut pembiayaan layaknya SD negri pada umumnya.ini mrupakan pertaruhan yang bukan main-main untuk SDINDA.sekalipun begitu SDINDA yakin dengan Sistem dan konsep penyelenggaraan pendidikan yang berbeda dari SD lainnya akan menjadi nilai jual yang tidak bisa dikalahkan oleh isu-isu tersebut.dan ini juga merupakan batu cambuk bagi peningkatan layanan pendidikan yang baik dan peningkatan profesional guru untuk lebih dan lebih lagi dalam meningkatan mutu,dan kualitasnya sebagai pengajar secara individu dan profesionalisme secara kelembagaan.
Untuk itu NIDA kedepan akan semakin intens dalam meningkatkan kualitas guru-gurunya,entah dengan cara mengikutsertakan dalam setiap pelatihan,organisasi,atau pelatihan-pelatihan lainnya yang berkaitan dalam proses peningkatan profesionalitas guru .baik secara eksternal maupun internal.tentu ini juga merupakan kabar baik bagi guru dan perlu mendapat apresiasi yang baik.
Rapat ditutup dengan makan bersama ,dengan soto tangkar yang mak nyos para peserta rapatpun melahap penuh semangat..........wois,sesemangat menyambut tahun ajaran baru,tentunya.......sejenak isu Spanduk penyelenggaraan pendidikan gratispun terlupakan...
cuma pak yadi yang sedikit clemen clemon,maklum dia paling ogah sama segala bentuk makanan yang berasal dari jeroan.....dasar!