04 September 2012

Tips Mendidik Anak Secara Islami

Tips Mendidik Anak Secara Islami| Banyak pertanyaan, bagaimanakah mendidik anak? Lebih spesifik lagi, bagaimanakah mendidik anak secara islami? 

Pertanyaan seperti itu sering keluar dari mulut orang tua, guru dan pemerhati pendidikan yang peduli terhadap perkembangan anak. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi anakh yang sholih, cerdas, dan mandiri. Karenanya banyak orang tua yang mempercayakan peran mendidik anak ke lembaga-lembaga pendidikan terbaik dengan harapan anaknya dapat tumbuh kembang sesuai dengan yang mereka harapkan.

Munculnya lembaga-lembaga pendidikan yang ekslusif dalam pola dan model pendidikan diharapkan menjadi alternatif strategi pendidikan yang lebih baik dibanding lembaga pendidikan formal konvensional. Namun pada praktiknya peran orangtua tidak akan pernah tergantingan dalam proses pendidikan anak. Terlebih bagi mereka yang menginginkan mendidik anak secara islami.

Menurut islam mendidik anak adalah dimulai dengan mendidiknya dari dalam dalam rumah, yang dimulai dari pembentukan akhlak yang baik, sikap dan mental. Cara mendidik anak islam telah jelas mengajarkannya, bisa dilihat pada saat Nabi Muhammad mendidik istri, anak dan keluarganya. Sangatlah jelas betapa orang tua mempunyai peran yang penting dalam mendidika anak.

Ta'aruf, Tafahum, Ta'awun

Dalam sebuah potongan kecil artikel yang saya temukan di http://k1ki.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_113.pdf yang mengawali 3 hal yang harus diperhatikan dalam mendidik anak secara islami, 3 hal tersebut yakni ta'aruf, tafahum, dan tafa'un.

  1. Ta'aruf.
    Taaruf disini adalah mengenal karakter anak. Perhatikan setiap perkembangan anak dengan sering bergaul dengan anak, luangakn waktu lebih banyak dan berikan porsi pengasuhan yang seimbang antara ibu dan ayah. Dengan lebih sering bersosialita dengan buah hati maka akan banyak kesempatan untuk memahami karakter anak.

  2. Tafahum
    Tafshumm atau saling memahami, artinya saling memahami antara anak dan orang tua. Bagaimana anak mampu mengenal kemudian memahami karakter anak, sehingga orang tua tahu seperti apa karakter anaknya, dan tahu bagaimana mendekati anaknya. Begitupun sebaliknya berikan pengertian dan prilaku bijak kepada anak sehingga anak mampu memahami seperti apa orang tuanya. Dengan saling memahami kemungkinan mis komunikasi akan terhindari. Sebagaimana pepatah bijak, antara anak dan orang tua dibedakan oleh pola pikir yang berbeda karena hidup diantara zaman yang tak sama. Karenanya prilaku saling memahami akan menghindarkan prilaku egois diantara anak dan orang tua.
  3. Ta'awun.
    Ta'awun disini artinya saling menolong. Saling menolong adalah bentuk sosialita tertinggi manusia, dan menolong dalam konteks mendidik adalah menolong dari sesuat yang tadinya tidak dimengerti menjadi mengerti, menolong dari yang tadinya belum bisa menjadi bisa. Begitulah peran orang tua terhadap anaknya. Jangan biarkan anak menjadi tidak bisa lantaran orang tuanya tidak mempunyai banyak waktu untuk menolong anaknya menjadi bisa.[1]

Mengenal 4 karakter manusia

Dalam psikologi manusia dibedakan dalam 4 jenis karakter, yaitu:
  1. Seorang Sanguin, dengan ciri dominan spontan, lincah, dan periang.
  2. Seorang Melankolis, dengan ciri dominan pemikir, setia dan tekun.
  3. Seorang Koleris, dengan ciri dominan suka petualangan, persuasif, dan amat percaya diri.
  4. Seorang Phlegmatis, dengan ciri dominan ramah, sabar, dan selalu puas.
Atau perpaduan dari jenis-jenis karakter manusai diatas, bisa saja pada suatu waktu anak kita adalah sanguin tapi dilain kesempatan tiba-tiba anak kita koleris

1. Sanguin
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling terbuka diantara semua tipe perangai. Bahkan tipe ini dapat disebut super terbuka. Orang Sanguin adalah orang yang suka berbicara mudah menyesuaikan diri ramah hangat dan penuh humor dan responsive. Tipe Sanguin tidak tahan melihat orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya. Orang Sanguin adalah orang yang suka bergaul dan spontan. Mereka jarang kwatir akan masa depan dan masa lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan dari hari-hari yang dilaluinya dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya. Orang Sanguin biasanya bukan pemikir berat , mereka menafsirkan kejadian –kejadian yang ada dengan cepat. Kadang-kadang mereka mendapat kesulitan karena jarang mengantisipasi dari pilihan itu atau tindakan mereka. Perasaan mereka mempunyai peranan yang sangat dominan didalam segala sesuatu, sehingga mereka cenderung membuat keputusan-keputusan yang bersifat emosional. Belajar dari pengalaman, keputusan-keputusan yang bersifat emosional hampir selalu merupakan keputusan-keputusan yang buruk.

Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.

2. Melankolis
Tipe yang paling berbakat dari semua tipe adalah tipe Melankolik sekalipun mereka tipe paling akhir yang menghargai bakat mereka sendiri. Tipe Melankolik mempunyai sifat dasar yang tertutup. Mereka sering mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dan bersifat estetis yang mendalam sehingga mereka lebih menghargai seni dibandingkan dengan perangai yang lainnya. Tipe Melankolik cenderung suka murung dan mudah putus. Orang Melankolik dilahirkan sebagai orang pefeksionis, sering meremehkan diri mereka sendiri untuk tidak tidak melakukan dengan lebih baik walaupun pada kenyataannya produktivitas mereka lebih daripada kebanyakan perangai lainnya. Mereka adalah orang yang mau mengorbankan diri sendiri, serius, dan takut akan kegagalan. Mereka mempunyai sifat dasar yang teliti, hidup dengan tantangan atau visi untuk menginvestasikan hidup mereka, tetapi jarang dapat menghasilkan sendiri.

Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.

3. Koleris
Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala. Kompromi merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi itu bermanfaat bagi tujuan yang mereka miliki. Mereka mempunyai tujuan untuk segala sesuatu dari kesehatan jasmani sampai tingkah laku anak. Mereka adalah tipe yang suka mengambil alih , yang suka memerintah orang-orang lain disekeliling mereka, tidak peduli apakah ornag itu menyukainya atau tidak. Orang Kolerik tidak pernah untuk mencoba untuk tidak menguasai suatu situasi dan mereka hidup penuh dengan pertentangan. Bagian dari sifat dasar mereka yang belum berkembang adalah emosi mereka. Mendapatkan persetujuan dari mereka hampir merupakan hal yang tidak mungkin. Mencapai tujuan mereka adalah ambisi bagi orang Kolerik, dan beberapa orang Kolerik mendapatkan reputasi mereka dengan memperalat orang lain.

Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.

4.  Phlegmatis
Tipe Plegmatik merupakan orang yang tertutup yang sangat diam, tidak menuntut kalem dan lambat. Mereka tidak pernah menjadi gelisah membuat malu diri mereka sendiri dengan meminta maaf untuk segala sesuatu yang telah mereka katakana. Mereka jarang mengeluarkan ide-ide atau perasaan jika mereka tidak yakin mereka tidak akan melukai atau menyakiti orang lain. Orang plegmatik merupakan orang yang sangat baik dengan sifat yang bahagia dan menyenangkan. Banyak yang dari mereka sangat lucu karena mereka mempunyai daya humor. Mereka dilahirkan dengan bakat diplomat dan pembawa damai, mereka dicintai oleh anak-anak. Orang-orang Plegmatik merupakan teman yang menyenangkan dan tidak menakutkan, dua dari kelemahan mereka yang utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka menunjukkan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman baik mereka tidak mengenal mereka.

Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang. [2]

Jenis karakter diatas menjadi sangat penting untuk melihat karakter anak kita sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah bijak dalam melakukan pola didik yang benar pada anak-anak yang kita sayangi.

Mendidik anak yang dicontohkan Rasulullah

Ada banyak sekali riwayat tentang Rasulullah ketika bersentuhan dengan anak-anak, tentu semua itu akan menjadi tauziah berharga bagi kita selaku orang tua atau siapapun yang bersentuhan dengan anak-anak.

  1. Rasulullah suka memberi hadiah kepada anak-anak. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
  2. Rasulullah suka mencium anak-anak. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”
  3. Rasulullah tidak pernah memarahi anak-anak dan mendo'akanya.  Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.”
    Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.
  4. Rasulullah selalu mambahagiakan anak-anak. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesahsampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma
  5. Rasulullah senang bermain dengan anak-anak. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.” [3]
Demikianlah artikel  Tips Mendidik Anak Secara Islami mudah-mudahan bermanfaat, khususnya buat para orang tua, guru dan siapapun yang bersentuhan dengan dunia anak-anak.

Referensi:
  1. http://k1ki.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_113.pdf 
  2. http://sharot.wordpress.com/2012/05/06/jenis-karakter-manusia-dalam-ilmu-psikologi/
  3.  http://www.armhando.com/2012/02/14-cara-mendidik-anak-secara-islam-ala.html
Artikel oleh: Mulyadi Tenjo
Creative Blogger, Guru TIK, Founder MTW Creativ